Rutinitas hidup yang kita jalani terkadang menjebak kita yang membuat
kita berfikir bahwa hidup ini ibarat putaran atau siklus tiada henti.
Dan seakan-akan hidup ini hanya satu kesamaan dengan yang lain.
Maksudnya ketika lahir, kemudian sekolah, kawin, punya anak, tua
kemudian menunggu ajal. Setidaknya seperti itu yang selama ini kita
jalani.
Sulit sekali bagi kita jika hanya mengandalkan logika untuk mencari
jawaban apa sebenarnya ini kehidupan kita. Namun jawaban yang tepat
dapat kita temukan dalam sebuah buku yang memang dibuat oleh si Perancang kehidupan ini sekaligus pemilikNya. Jawaban dapat diketemukan
jika manusia menyadari siapa yang menciptakan kehidupan dunia dan
seisinya.
di bawah ini terdapat sepenggal cerita ...
aku bertanya kepada Tuhan "Wahai Tuhan kenapa hidup seperti ini? "
maka Tuhan pun menjawab:
"Apa yang telah engkau perbuat dengan hidupmu? engkau Aku berikan hidup di dunia engkau pergunakan untuk apa? apa yang terjadi dengan hidupmu adalah dampak dari perbuatanmu sendiri"
"Tapi aku sudah beribadah dan berdo'a kepada Mu tetapi kenapa Engkau tidak kabulkan doa ku? "
Tuhan menjawab:
" Ibadahmu kepada Ku apakah benar untuk Ku? atau engkau tujukan untuk syurga? atau supaya engkau tidak masuk neraka? syurga dan neraka adalah makhluk Ku. kebanyakan
engkau ibadah untuk makhluk Ku daripada untuk Ku atau engkau ibadah supaya engkau
menjadi kaya dan mempunyai jabatan? supaya engkau terhindar dari bencana? supaya engkau selamat? makanya ketika Aku tidak berikan itu kepada mu, maka engkau protes
kepadaku. ini bukti engkau tidak beribadah kepada Ku tetapi selain kepada Ku "
nah dari percakapan di atas, apakah kita sudah sepakat hidupku , ibadahku ini untuk apa dan untuk siapa?
salah satu ayat dari surat Adz-Dzariat ayat 56 :
"Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku ”
Surat di atas secara jelas telah menerangkan bahwa tujuan Allah Swt menghidupkan kita di dunia ini adalah agar mengabdi / beribadah kepadaNya, dan bukan sekedar untuk hidup kemudian menghabiskan jatah umur lalu mati.
Sepakat kah anda terkait surat di atas? :)
cr : Abr A , kajian & tafsir al-quran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar