Kita suka sama dia. Karena ada ketertarikan antara kita dengan orang itu.
Segala macam urusan pada bermunculan. Memusingkan kita...coba hayoo.. Belum
misalnya kita harus cari perhatian dia. Belum kita harus menyenangkan dia biar
kita itu balik disenangkan oleh dia. Dari pokok itu banyak sekali unsur-unsur
nafsu. Dari pokok itu banyak sekali unsur-unsur untung dan rugi.
Dan ketika jadian itu masalah baru. Coba hayoo...senengnya sedikit,masalahnya
banyak.
Coba...sampe kalo masalahnya memuncak putus kan,iya! Itu namanya bukan
cinta tapi itu namanya suka.
Jadi jangan samakan antara cinta dengan suka.
Jangan samakan,,,,jaangan..!!
Jangan sembunyikan dibalik kata cinta. Karna sebetulnya anda, tapi anda
mencintai diri anda.
Kita mendekati dia, Pendekataan! Apa yang kita harapkan dari si dia, "
Kesenangan ",,, iya kan..!
Begitu dia pacaran lagi dengan orang lain,
muncullah cemburu...!
CEMBURU BUKAN TANDA CINTA, CEMBURU TANDA EGO
"jangan sembunyikan di balik kata cinta, karna anda lebih mencintai diri anda sendiri"
Ketika anda pacaran itu penuh dengan pementingan diri sendiri loh...!
Berdamai
kita menyenangi pacar. Padahal itu pacar seneng kita ikut seneng kan, iya...!
Tapi kita tidak sadar. Nah sekarang kita sadarilah, bahwa ternyata pacaran kita
itu penuh dengan berbagai macam egoisme, penuh dengan berbagai macam
pementingan diri sendiri, penuh berbagai macam ekspansi pada orang lain.
Dan
itu kita ngatur pada pacar kita. " Kamu jangan gitu doong, kamu jangan
gini dong, kayanya kamu tidak pantas deh pake pakaian itu, pantasnya kamu pake
yang ini...ini...ini...! ". Selera siapa sih? selera kita yang ngatur mah
itu. kita seneng dia pake ini. Wah, itumah disembunyikan dibalik kata "
Inikan buat kamu juuga " gituh, padahal mah lain.
Sadari dari sekarang, sadari. Jangan sampai kita terjerumus. Jangan sampai kita
terkecoh oleh nafsu, nafsu kita. Jangan sampe kita terkecoh oleh setan yang ada
dalam diri kita.
Jadi pementingan itu ketika pacaran itu, waduh....tinggi sekali. Sok, gak
nelpon sehari aja ngambeuk geura
x : " Kamu kemana aja dalam sehari ini, kok
gak nelpon."
y : "Ehhh, pulsanya habis."
x : " Kenapa gak
nelpon? "
y : " Ehhh,,,pan nelepona oge teu bisa "
x : " Beli
dong "
y : " Teu boga duit "
x : " Kenapa gak bilang !
"
y : " Ehhh,,,pan nelepona oge teu bisa ! "
x : " Kreatif
dong,,, pinjem ke temen kek,,,pinjem duit dulu ke temen kek,,,"
y : "
Malu,,"
x : " Ehhh, kamu teh lebih mementingkan temen kamu daripada
saya,,,,! Siapa sih pacar kamu daripada saya,,,! Kamu ko lebih mementingkan
organisasi daripada saya, pacar kamu sendiri,,,"
Nahhhhhh, muncul deh
egonya.
Waktu kita kehilangan pacar kita apa yang muncul ? ( STRESS )
Stress muncul dari permainan pikiran. Karena kita iba diri. Karena kita kasian
pada diri kita sendiri, bukan kasian sama pacar,,,Bukan...! Sok pikirkeun
geura.
Kita itu kasian pada diri kita. Karena kita ditinggalkan, kita dikhianati, kita
itu dianggap sepele, kita itu ditipu sama pacar kita.
Orientasinya pada diri kita sendiri ko, bukan sama pacar kita. Akhirnya kita
marah, akhirnya kita mau balas dendam, " Awas siah, dikawinkeun jeng batu
ku aing mah ", disumpah tah.
Untung di urang mah aya ilmu Anti Sumpatah.
Tapi bukan berarti bebes berkhianat.
Jadi sekali lagi, Betulkah kita mencintai pasangan kita. Karna yang namanya
bogoh itu saraf egoisme.
Kalau kita betul-betul mencintai pasangan kita, sudah
siapkah kalau misalkan pasangan kita melakukan sesuatu kita bisa memaklumi.
Sudah siapkah kita mendidik pasangan kita agar betul-betul di jalan
Allah ?
Terutama untuk yang laki laki.
Berat .. Berat ! Karena kita yang jadi pemimpin. Karena kita yang jadi imam.
Mampukah kita jadi imam di rumah tangga kita sendiri,, itu masalah!
Karena
rata-rata kita tidak jadi imam tapi jadi Bos.
Apa bedanya antara imam dengan
Bos :
1. Kalo Bos egois, Imam tidak
2. Kalo Bos mah harus selalu menurut orang itu apa kehendaknya, Imam mah tidak
- Pesan Kang Dicky Zainal Arifin -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar