Selasa, 26 Februari 2013

PENTINGKAH SEKOLAH??? (By: Deddy Corbuzier)


Sekitar empat tahun yang lalu saya mengadakan seminar di sebuah  sekolah ternama, dan hasilnya amat sangat mengguncang sekolah tersebut, karna setelah itu banyak guru dan kepala sekolah yang datang kepada saya mengatakan bahwa, apa yang saya sampaikan tidak pantas disampaikan kepada murid yang datang pada saat itu, karna saya lebih pro ke murid daripada ke sekolah tersebut.

Tapi saya akan mengatakan lagi hal ini ke anda supaya anda dapat mendengarkan apa yang saya sampaikan pada saat itu walaupun dalam waktu yang singkat karna hanya dalam bentuk suara rekaman suara saya.

Pertama, saya ingin mengatakan dulu bahwa sekolah itu, “penting”. Ok?
Jadi, bukan mengatakan bahwa anda tidak harus sekolah, jangan sampe ke sana larinya. Tapi saya ingin mengatakan bahwa, walaupun sekolah itu penting,, namun banyak hal yang salah di dalam sekolah; terutama, di Indonesia.

Mengapa?

Begini saja... Anda pasti tau bahwa banyak sekali anak2 yang jelek nilai sekolahnya atau tidak baik di sekolahnya, tapi besarnya bisa sukses. Sedangkan anak2 yang sukses di sekolah, saya tidak mengatakan bahwa mereka tidak bisa sukses, tapi banyak sekali yang akhirnya kerja, menjadi pegawai biasa. Kenapa hal itu bisa terjadi?

Karna masa depan tidak ditentukan oleh sekolah.

Kalo anda liat dari, apa sih yang ingin dibentuk oleh sekolah?
Menurut saya hanya satu, sekolah ingin membentuk anak2nya menjadi guru.

Jadi, guru matematika, ingin membuat anak2nya menjadi guru matematika. Guru sejarah ingin membuat anak2nya yang belajar, menjadi guru sejarah. Begitu juga dengan guru2 lainnya.
Anehnya, kalo kita ambil seorang guru, ambil saja, guru matematika. Lalu, kita beri test tentang geografi, saya berani yakin bahwa dia tidak menguasai geografi. Atau guru kimia, kita test seni rupa, saya yakin guru kimia tersebut tidak bisa melakukan test seni rupa, atau nilainya jelek.. Atau guru seni rupa, kita test olahraga, pasti dia juga tidak bisa olahraga dengan nilai baik.



Lalu mengapa, kalau guru2 tersebut tidak bisa melakukan hal lain dengan nilai baik, tapi murid2nya dipaksakan mendapatkan semua nilainya baik. Aneh kan???
Kalau gurunya saja hanya menguasai satu mata pelajaran, mengapa semua murid harus menguasai semua mata pelajaran.

Ya, mungkin untuk dasar, katanya.
Tapi, toh ternyata ketika sudah dewasa sang guru pun sadar bahwa dia tidak menggunakan atau tidak memerlukan semua ilmu/pelajaran yang diberikan pada saat dia kecil. Iya tidak???



Karna, pada dasarnya tidak ada manusia yang bisa sempurna dalam segala hal, begitu juga murid2.
Murid2 tidak bisa menguasai semua hal secara baik. Banyak sekali pelajaran2 yang diberikan dan tidak digunakan ketika dewasa.

Contohnya begini saja, mempelajari peta buta. Saya sampai sekarang tidak tau kenapa saya harus mempelajari peta buta ketika saya kecil. Saya tidak menjadi ahli geografi, saya juga tidak menjadi tour guide, saya tidak menjadi itu. Lalu buat apa saya dulu mempelajari itu? Kalo saya ingin menjadi seorang tour guide atau saya ingin menjadi seorang ahli geografi, mungkin saya harus mempelajari hal tersebut.
Atau, menghafalkan nama2 gubernur, menghafalkan nama2 walikota, yang sedangkan walikota atau gubernur berganti setiap berapa tahun sekali.


Jadi, sangat amat tidak masuk akal, menurut saya. Saya tidak tahu sekarang masih atau tidak harus menghafal nama2 tersebut. Dulu saat saya masih sekolah, di SMP atau SMA saya lupa, guru  akuntan saya mengatakan pada saya, karna nilai akuntan saya jelek.
“Kalau nilai akuntansi kamu jelek, Ded, kamu tidak akan bisa menjadi orang sukses.”
O ya? Ternyata saya bisa sukses dan saya bisa membayar akuntan yang bekerja pada saya. Itu adalah fakta..


Sekarang, begini sajalah, apa sih yang harus dirubah? Sekolahnya?

Mungkin sistemnya.
Mengapa tidak sejak kecil ketika anak masih dari sekolah SD, kita lihat dulu berapa lama, apa yang dia suka. Lalu kita bagi kelasnya. Kalau anak tersebut suka matematika, berikan pelajaran matematika lebih banyak, kalau anak tersebut suka sejarah, berikan dia pelajaran sejarah lebih banyak.


Jadi seperti orang kuliah tapi sejak kecil. Jadi sejak kecil anak itu sudah dijuruskan kepada apa yang dia suka, bukan dijejalkan dengan semua pelajaran yang dia suka atau tidak suka, harus bisa dan harus hafal. Ada anak dengan rengking satu yang bisa menghafalkan semuanya, tapi begitu dia menjadi dewasa, pikirannya telah terkotaki, kreativitasnya  telah buntu, otak kanannya tidak akan jalan.



Kenapa?
Karna yang dipakai hanya otak kiri, menghafal, menghafal, menghafal, menghafal, menghafal.
Akhirnya, bukan pintar, bukan cerdik, tapi jago menghafal. Menghafal rumus matematika, menghafal sejarah, menghafal peta buta, dan sebagainya.Dan biasanya anak2 tersebut pelajaran olahraganya atau pelajaran seni rupanya jelek karna otak kanannya tidak dipakai.

Anak saya sekolah di sekolah internasional, dan sejak kecil, sejak SD,  anak saya sudah diarahkan ke pelajaran mana yang dia lebih suka dan kelasnya lebih banyak. Jadi, kelasnya banyak dan anaknya sendiri yang datang ke kelas bukan gurunya yang datang ke kelas untuk mengajar anaknya.

Lalu bagaimana merubah itu semua???
Memang susah karna sekolah pasti tidak akan ingin merubah. Butuh tahunan untuk merubah itu.
Saya harap satu saat bisa. Tapi sebelum itu bisa, apabila yang mendengarkan suara saya ini orangtua, dengarkan ini baik2.
Apabila yang mendengarkan suara saya ini adalah anak2, minta orangtua anda untuk mendengarkan suara saya, sebentar saja.


Kalau seandainya orangtua mendukung apa yang paling anak sukai dalam mata pelajaran, mungkin dia akan menjadi anak yang lebih berhasil nanti kedepanya.
Bagaimana caranya?

Begini, pelajaran matematika merah, pelajaran seni rupa bagus, kenapa yang harus di lesi di rumah pelajaran matematika? Kenapa memanggil guru matematika untuk memberi les tambahan matematika?
Tidak perlu kan? Kenapa tidak dilesi sesuatu yang memang anak itu suka! Kalau anak saya pelajaran matematikanya jelek dan pelajaran seni rupanya bagus, saya tentu akan meleskan anak saya seni rupa, supaya bakatnya sudah mulai dikembangkan sejak kecil.Bukan memaksakan hal yang memang mereka tidak suka.

Kalau seni rupanya jelek, sejarahnya bagus, biarkan pelajaran seni rupanya jelek, pelajaran sejarahnya dibantu orangtuanya di rumah untuk lebih dikembangkan. Memang ada pelajaran2 yang kalau nilai anda jelek maka anda tidak lulus ujian atau tidak naik kelas.

Ya, kalo pelajaran2 seperti itu dibantu supaya mendapatkan nilai secukupnya, cukup untuk lulus & naik kelas tentunya. Tidak perlu sembilan, tidak perlu sepuluh.

ingat! nilai pelajaran anda tidak menentukan masa depan anda, nilai UAS anda tidak menentukan masa depan anda, anda rengking satu di kelas bukan berarti anda akan berhasil menjadi manusia kelak ketika  anda dewasa, sama sekali tidak berhubungan menurut saya.


Kuncinya adalah orangtua di sini. Orangtua harus mendukung apa yang anak suka. Kalau ada pelajaran yang jelek, pelajaran yang baik, dukung pelajaran yang baik...
Jangan memaksakan terhadap anak dari yang asalnya pelajarannya jelek menjadi bagus, nilainya sembilan atau sepuluh, tidak penting!

Tidak perlu takut untuk mendapatkan nilai jelek!
Tidak perlu takut untuk tidak naik kelas!
Tidak naik kelas bukan berarti masa depan anda hancur!

Ada lho, anak yang sampai bunuh diri karna dia tidak naik kelas, justru itu yang hancur masa depannya.
Saya, pernah tidak naik kelas. Masalah? Tidak sama sekali.
Orangtua saya marah? Tidak sama sekali pada saat itu. Kebetulan orangtua saya berpikiran luar biasa dan moderat, dan tidak semua orangtua bisa seperti itu.

Tapi itulah yang saya harapkan dari para orangtua di Indonesia. Memberikan dukungan pada anak2nya, tidak memarahi anak pada saat nilai anaknya jelek, tidak menghakimi pada saat tidak semua pelajaran nilai sang anak mendapatkan yang terbaik. Kita harus  mengerti dan mendukung apa yang anak itu suka.

Ingat sekali lagi bahwa,

Masa depan anda tidak tergantung pada pintar tidaknya anda di sekolah
Masa depan anda tidak tergantung pada anda naik kelas atau tidak naik kelas
Masa depan anda juga tidak tergantung dari nilai rapor anda.
Masa depan anda sebenarnya tergantung pada kemampuan anda bersosialisasi,
Masa depan anda tergantung pada cara dan sikap anda dalam menambah pengetahuan anda setiap harinya dari mana saja. Dari majalah, dari internet, bari buku, dari cerita dari pengalaman2 orang, dari mana saja yang anda sukai.

Saya punya teman yang waktu kecilnya dikenal jelek karna suka main game, dan sekarang, dia menjadi pemilik toko game terbesar di Indonesia. Kaya raya.

Masa depan anda, tidak tergantung dari nilai sekolah anda.
Masa depan anda, ada di tangan anda.
Jangan takut untuk mendapatkan merah di sekolah anda.
Kadang2, merah artinya sukses, untuk masa depan anda.

(Saya Deddy Corbuzier)


Sumber:
Diketik oleh kang Ahmad Basyir dari rekaman Deddy yang berjudul “Pentingkah Sekolah???”

Rekaman diambil dari situs:
http://soundcloud.com/rina-mariana-99/sets/deddy-corbuzier-pentingkah/

Bagi yang ingin mendengarkan rekamannya juga, silahkan kunjungi situs tersebut atau click link di bawah ini untuk dapat langsung mendownload:

https://dl.dropbox.com/u/109420511/Pentingkah%20sekolah.m4a

Senin, 25 Februari 2013

Berhentilah Mengutuk Tubuhmu !


enam ratus otot membantu bergerak, 206 buah tulang menyangga tubuhmu, dan jantung tidak pernah berhenti memompa 35 triliun sel darah merah ke seluruh tubuhmu. paru-paru mengolah ribuan liter udara untuk bernapas dan masih banyak organ lain yang bekerja keras agar kamu bisa tetap hidup.

" pernahkah kamu memikirkan jasa besar Allah yang mengatur hidupmu? "  

tanpa semua itu, tubuh kita sudah lama tidak akan dapat hidup. akan tetapi, kita lebih sering melihat kekurangan tubuh kita. kita sering merasa rendah diri dan mengutuk diri dengan mengatakan "aku tidak secantik dia", "aku tidak memiliki tubuh indah", "aku tidak ini, aku tidak itu"


Berhentilah Mengutuk diri sendiri !
ada jutaan kelebihan pada dirimu, selain kekurangan yang pasti di miliki setiap orang.
selama kamu lebih memperhatikan kekuranganmu, maka kamu tidak akan mensyukuri tubuhmu.
selama kamu tidak mensyukuri tubuhmu, kamu tidak akan menemukan kelebihanmu !

" Sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia dalam keadaan yang paling baik "
(QS At-tin [95] : 4)

sumber --> buku  its my life ! : diary plus *buat remaja

enjoy! ^_^

a BUZZ for God


Dear God,

kenapa sih Kamu invisible terus?
sesekali aku pengen lihat donk ----
nggak perlu ketemu
aku cuma pengen yakin
bahwa Kamu benar-benar ada
meski statusMu
busy atau not on my desk

kalau Kamu mau membalas pesanku
mendengarkan curhatku
atau sekadar tersenyum
lewat emoticon
:-)

... maka hidupku akan sempurna!

BUZZ!!!
BUZZ!!!




sumber : Djibran, Fahd. 2011. "Yang Galau Yang Meracau, curhat (tuan) setan". Jakarta : Kurniaesa Publishing

panggilan unyu (?)


Sampurasun!
Hari ini izinkan sayah untuk mencurahkan segala isi hati yang ada dalam benak lubuk hati yang paling terdalam *eh (bukan curhat atau pun curcol yah) . hehe

Pasti temen-temen sering denger panggilan-panggilan yang katanya “unyu”, yaa misalnya : say, beb, bee atau apalah panggilan semacamnya.
Banyak banget temen-temen yang manggil dengan nama-nama di atas. Entah itu dari perempuan ke perempuan, perempuan ke laki-laki atau sebaliknya .
Mungkin, dengan panggilan tersebut mereka ingin lebih dekat kali ya dan memang sih maksudnya baik seperti menyayangi satu sama lain *ahiw . Tapi jujur-jujur kata nih, saya ngga terlalu suka kalo ada yang manggil dengan panggilan kaya di atas.

Saya punya nama sendiri, ya! ngapain di panggil-panggil kaya gitu (pikir saya). Saya lebih senang di panggil nama saya sendiri seperti gina, ginapus, neng, teteh, mba, atau apapun itu yang berhubungan dengan nama lengkap saya. hoho
tapi ya kalo ada yang manggil dengan panggilan “unyu” tsb, saya sangat menghargainya. Namun, jangan heran kalo saya tidak membalas panggilan dengan panggilan yang sama :D

Hehe, ini cuma opini loh. No offense ;)
Kalau di antara temen-temen ada yang lebih menyukai panggilan “unyu” di atas daripada panggilan nama yaa itu mah selera masing-masing sih. Tergantung pribadi  temen-temen.
Ya! Just the way you are ^_^

Minggu, 24 Februari 2013

Tipe Kepribadian Seseorang


Setiap manusia unik
Pria dan wanita adalah dua mahkluk ciptaan Allah yang luar biasa. Keduanya adalah pribadi yang seolah saling bertolak belakang, namun sebenarnya saling melengkapi jika di padukan.
Wanita memiliki keunikannya, demikian pula para pria. Keunikan-keunikan ini, jika tidak di mengerti terkadang akan mengakibatkan terhambatnya komunikasi antara mereka.
Agar kita menjadi semakin mengerti dengan diri kita masing-masing, alangkah baiknya jika kita mempelajari mengenai konsep-konsep kepribadian dari sumber-sumber yang ada.

Tipe Kepribadian
Florence Littauer, dalam buku personality plus, membagi tipe kepribadian menjadi empat, yakni sanguinis, koleris, melankolis dan plegmatis. Masing-masing tipe memiliki keunikan yang khas yang tidak di miliki oleh tipe lain. Sebegitu khasnya, bahkan kita bisa menilainya hanya dari penampilan dan gayanya saja. Yaa kalo bisa di bilang, dari bagaimana cara meletakkan sepatunya! :D

Misalnya, orang sanguinis akan membiarkan sepatunya terinjak-injak, sementara orang plegmatis akan menyingkirkannya karena takut mengganggu orang lain, tapi malas meletakannya ke dalam rak yang hanya berjarak beberapa meter saja.

Orang koleris dan melankolis akan sama-sama memasukkan sepatu mereka ke dalam rak. Hanya, orang koleris akan memasukkannya dengan serampangan yang penting bisa masuk karena menyadari bahwa fungsi rak sepatu adalah untuk meletakkan sepatu, sementara orang melankolis akan memasukannya sambil menjaga kerapian jarak antara sepatu kanan dengan kirinya.

Wah, perbedaan yang luar biasa, bukan! Tapi ini hanya sebagian contoh yang bisa jadi tidak setiap orang dengan kepribadian yang sama melakukan hal semacam ini.

Perbedaan kepribadian tidak boleh menjadikan kita saling mengolok atau merasa ‘lebih’ di banding yang lain. Masing-masing tipe memiliki kekuatan yang harus di optimalkan dan kelemahan yang harus di minimalisir. Nah, agar lebih jelasnya, berikut ini adalah keempat tipe kepribadian yang perlu kamu ketahui.

  1. Sanguinis
Orang sanguinis biasanya popular dan identik dengan popularitas. Orang sanguinis ini memiliki kepribadian yang menarik, menghidupkan suasana, suka berbicara, emosional, humoris, ingatan yang kuat akan warna, mampu berbicara dengan memukau, demonstrative, ekspresif, antusias, periang, penuh semangat, penuh rasa ingin tahu (kalo kata jaman anak sekarang mah ‘kepo’ kali ya :D ), good performance (termasuk di panggung), lugu dan polos, berhati tulus, serta kekanak-kanakan.

Dalam hal pekerjaan, orang sanguinis selalu siap menjadi sukarelawan untuk tugas apapun, selalu memikirkan hal-hal baru, tampak hebat di permukaan, kreatif dan inovatif, punya energi, cemerlang, menginspirasi orang lain, dan memesona orang lain untuk ikut bekerja. Sebagai teman, orang tipe ini adalah teman yang baik. Ia mudah bergaul, gampang jatuh cinta (*uhuk), suka di puji, menyenangkan, tidak pendendam, cepat minta maaf, spontan, dan tidak membosankan.

Kelemahan dari orang sanguinis adalah mudah bosan, bertele-tele, suka membesar-besarkan masalah (sehingga sering terjebak pada kebohongan). Mereka juga terlalu banyak bicara, tidak sabar untuk menceritakan segala sesuatu hingga mendetail, terlalu mementingkan diri sendiri, kurang peka, memiliki ingatan yang buruk (mudah melupakan nama), sulit untuk mendengarkan, kurang perhatian pada orang lain, sering menyela atau memutus pembicaraan oranglain, sering berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu, kekanak-kanak an /tidak dewasa.

Wanita sanguinis biasanya menyukai pakaian-pakaian yang berwarna-warni dan bermotif, menyukai dandanan yang bisa menjadikannya sebagai pusat perhatian atau setidaknya menyukai hiasan-hiasan yang ‘ramai’ untuk di pakai.

Ruang kerja orang sanguinis mencerminkan gaya mereka yang seenaknya. Meja tulis mereka penuh dengan kertas dan tumpukan pekerjaan yang acak-acakan. Selain itu, bisa jadi kamu akan menemukan barang-barang pribadi dalam tumpukan pekerjaan tersebut seperti gantungan kunci atau buku yang sudah lama di pinjam atau juga sisa-sisa makanan yang telah lama dan belum di buang sekalian bungkusnya. Bukannya jorok, tapi hanya terkadang ia lupa untuk membuangnya setelah sekian lama.


2. Koleris
Jika mencari figure-figur pemimpin, inilah dia orang koleris. Koleris adalah pribadi orang kuat. Ia adalah orang yang ekstrovert, sebagai pelaku, selalu optimis, dan pekerja keras. Orang koleris memiliki bakat menjadi pemimpin, dinamis, dan aktif, sangat memerlukan perubahan, harus senantiasa memperbaiki kesalahan, berkemauan kuat dan tegas, tidak mudah patah semangat, bebas dan mandiri. Ia senantiasa memancarkan keyakinan dan percaya diri, bisa menjalankan apa saja, motivator yang hebat, detail, bergerak cepat, menekankan hasil dan berkembang dengan persaingan.

Dalam pekerjaan, seorang koleris adalah pekerja keras, ambisius dalam mengejar prestasi. Ia tidak bersantai-santai, tidak suka malas-malas an dan selalu tegang. Ia bahkan menjadi semakin bersemangat jika berposisi sebagai pengendali alias pemimpin.

Kelemahan orang koleris adalah mereka selalu sok unggul dan sering meremehkan orang lain. Mereka juga tidak sabaran, suka menasehati atau memberi solusi meskipun tidak di minta sehingga kesannya menjadi sok tahu dan sok care. Mereka benci kekalahan, tidak pernah merasa salah (sok benar), arogan, keras kepala, tidak sabaran, suka bicara apa adanya (ceplas-ceplos), sulit menerima orang lain benar, juga sulit memahami kenapa orang lain tidak bisa menyesuaikan diri dengan dirinya dan ia juga sangat sulit untuk minta maaf (ada ngga ya yang kaya gitu? ) .

Ruang kerja orang koleris biasanya tanpa hiasan. Waktu mereka sudah di habiskan dengan tugas yang di hadapi sehingga mereka tidak sempat memerhatikan apakah ada gambar dinding atau perabotan yang sudah serasi atau belum. Mereka akan lebih suka menggunakan benda-benda lama yang masih efektif di gunakan daripada menggunakan barang-barang beru yang fungsinya sama saja. Maka jangan heran jika kamu menemukan temanmu yang masih saja menggunakan jaket yang telah pudar warnanya meskipun ia sebenernya punya kemampuan untuk membeli yang baru, ia beranggapan bahwa jaket itu masih nyaman di pakai dan belum rusak. Itulah ia seorang koleris.

Orang koleris bisa dikenali dari cara berjalannya yang mantap, cepat, dan penuh percaya diri dan tidak suka membuang-buang waktu untuk menyimpang atau sekadar melihat-lihat.
Wanita koleris lebih mementingkan fungsi daripada yang lainnya. Jadi, biasanya ia tidak terlalu terpikat dengan mode pakaian dan lebih suka memilih pakaian yang biasa yang baik tapi tahan lama. Ia memilih karena fungsinya, bukan karena keindahannya. Wanita koleris akan merasa tidak nyaman dalam pakaian berenda, kerut-kerut, dan pita. Dia mengusahakan agar perhiasannya minimum, hanya paling perlu saja.


3. Melankolis
Orang melankolis adalah tipe manusia yang ‘sempurna’. Ia introvert, pemikir, dan pesimis. Orang melankolis adalah orang yang mendalam dan penuh pikiran. Ia juga analitis, serius dan tekun, cenderung jenius, berbakat, dan kreatif, artistic dan musical, filosofis, dan puitis, menghargai keindahan, perasa, suka berkorban, penuh kesadaran dan idealis.
Dalam pekerjaan, orang melankolis biasanya berorientasi jadwal, perfeksionis, standar tinggi, sangat rinci, gigih, dan cermat. Ia juga tertib dan terorganisasi. Ia teratur, rapi, ekonomis, peduli dengan masalah meskipun remeh, pintar mencari pemecahan masalah secara kreatif, suka diagram, grafik dan daftar.

Dalam pergaulan, orang melankolis cenderung hati-hati dalam berteman, menghindari perhatian. Namun, ketika ia sudah mendapatkan teman yang cocok, ia akan setia dan berbakti, siap menampung curhat, mampu memberikan solusi, sangat perhatian dan siap memberikan ‘segalanya’ untuk sahabatnya tersebut tanpa pamrih apapun. Orang melankolis juga mudah terharu oleh linangan air mata orang lain, serta cenderung mencari pasangan yang ideal.
Orang melankolis bisa di sebut sebagai “pemuja” kesempurnaan, dan sangat mudah tertekan ketika melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang ia anggap sebagai kebenaran. Misalnya, menyaksikan buku-buku yang berantakan, barang yang tidak di tempatkan pada tempatnya atau handuk basah yang di geletakan begitu saja di atas tempat tidur.

Kunci untuk mengamati orang melankolis adalah kata sempurna. Segala hal mengenai mereka sempurna dan serba rapi.
Seorang wanita melankolis cenderung mengikat rambutnya atau memotongnya pendek sehingga ia bisa menjaganya agar tetap rapi. Sementara jika mengenakan jilbab maka ia pasti akan sangat memerhatikan lipatan jilbabnya dan kelicinan hasil setrikaannya. Kamu juga akan lansung mengenali orang tipe ini lewat sepatu mereka yang begitu mengkilat.

Ruang kerja mereka juga sangat terorganisir dan rapi. Mereka memiliki rak-rak khusus tempat segala hal yang harus di letakkan sesuai dengan ‘jenis’nya.
Jika kamu melihat ada temanmu yang selalu menjaga kamarnya tetap rapi dengan segala sesuatu berada pada tempatnya.
Nah, itulah dia tipe melankolis yang ‘sempurna’. Hmm, sangat menarik bukan? :D

4. PLegmatis
“lakukan sesuatu!” begitulah kalimat yang paling sering di lontarkan pada seorang plegmatis. Damai, itulah kesan terkuat yang di dapat dari orang plegmatis. Ia adalah sosok yang introvert, pengamat dan pesimis. Ia rendah hati, mudah bergaul, santai, diam, tenang, sabar. Hidupnya konsisten, cerdasm simpatik, baik hati, menyembunyikan emosi, bahagia menerima kehidupan dan efisien.

Dalam pekerjaan, ia cakap dan mantap. Damai dan mudah sepakat, menjadi penengah masalah, menghindari konflik, tetap baik meskipun di bawah tekanan, serta mampu menemukan cara yang mudah. Ia mudah di ajak bergaul, menyenangkan, tidak suka menyinggung perasaan, pendengar yang baik, selera humor lumayan, suka mengawasi orang, punya banyak teman, punya belas kasihan dan perhatian.

Orang plegmatis juga memiliki kelemahan. Ia sangat butuh di motivasi karna nyaris tak punya semangat. Ia sulit melakukan perubahan-perubahan dan juga sangat malas! Karna kemalasannya, ia sering menunda-nunda pekerjaan. Hidupnya monoton. Meskipun ia memiliki keinginan, biasanya lebih suka di pendam dalam-dalam. Ia juga tidak berani mengambil keputusan, cenderung plin-plan dan sulit berkata tidak. Itu karena ia tidak mau terlibat konflik dan tidak mau menanggung resiko. Namun, jika ia sudah memiliki tekad untuk melakukan sesuatu, ia pasti akan melakukannya dan tak ada seorang pun yang bisa mencegahnya.

Menemukan orang plegmatis secara visual mungkin paling sulit. Mereka adalah orang yang berada di tengah-tengah dan jarang memberikan ciri yang khas, namun justru itulah ciri khas mereka, mereka bukanlah watak-watak yang lainnya. Damai dan tidak menonjol. Seolah-olah melebur dengan orang-orang di sekitar mereka. Pilihan pakaian dan penampilan mereka pun biasanya sesantai yang di mungkinkan oleh situasinya. Mereka tidak ingin banyak menarik perhatian dan suka berada di latar belakang.

Orang plegmatis selalu bahagia di mana saja dan bisa menyesuaikan diri melakukan segala hal di mana saja. Jika mereka punya ruang kerja sendiri, biasanya rapi. Orang plegmatis suka menempatkan segala sesuatu di meja tulisnya sehingga ia bisa dengan mudah menjangkaunya.

Pakaian yang di kenakan seorang wanita plegmatis terkesan sederhana dan apa adanya. Ia akan memilih warna-warna alami yang lembut dan longgar. Mereka akan menghindari warna-warni menyolok yang biasanya di sukai oleh orang-orang sanguinis. Apakah bagian-bagian pakaiannya saling berkesesuaian tidak begitu di pedulikannya. Gaya orang plegmatis biasanya mengalir dan apa adanya. Mereka seolah begitu ringan sehingga lewat tanpa menarik perhatian orang lain begitu saja.
Jika kamu memiliki teman yang memiliki tipe kepribadian semacam ini maka ia akan menjadi teman yang menyenangkan, pendengar yang baik dan pendamai perselisihan yang penyabar.
(aku banget deh ini #eh :D)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Setiap orang adalah perpaduan dari beragam karakter yang berbeda. Inilah yang menyebabkan masing-masing individu unik dan berbeda antara satu dengan yang lain.
Pengetahuan tentang berbagai karakter ini bukan berarti mengilhami kita untuk memberikan pemaafan atas karakter negative kita. Justru dengan pengetahuan itu, kita akan terdorong untuk memanfaatkan hal-hal yang positif serta memperbaiki hal-hal negative yang ada bersama kita.

Memahami kepribadian diri sendiri dapat membantu kita untuk memahami kepribadian orang lain“
so, tipe kepribadian seperti apakah anda? silahkan cocokan dengan yang di atas :D

Sumber : buku “Psiko girly” karangan Deasylawati P
* di ketik ulang dengan sedikit penambahan dan pengurangan seperlunya* :D

share and enjoy!